REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Sedikitnya 51 orang tewas, termasuk 49 penumpang, dan puluhan lainnya luka-luka dalam kecelakaan kereta api di Taiwan timur Jumat pagi (2/4).
Kantor Berita Pusat Taiwan mengatakan korban tewas termasuk pengemudi kereta yang tergelincir setelah menabrak truk derek konstruksi saat memasuki Terowongan Qingshui di daerah Hualien pada pukul 9.28 pagi (0128GMT).
Sedikitnya 146 penumpang mengalami luka-luka dan beberapa telah diangkut ke rumah sakit, kata Badan Pemadam Kebakaran Nasional dalam sebuah pernyataan, yang menambahkan operasi bantuan dan penyelamatan sedang berlangsung. Kereta Taroko Express penumpang delapan gerbong itu membawa lebih dari 350 penumpang. Gerbong keempat dan kelima rusak berat, sementara petugas pemadam kebakaran dan tim pencarian dan penyelamat telah dirujuk ke daerah tersebut.
Presiden Tsai Ing-wen mengatakan layanan darurat telah dikerahkan untuk menyelamatkan dan membantu penumpang dan staf kereta api yang terkena dampak kecelakaan itu.
"Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan keamanan mereka setelah insiden memilukan ini," katanya di Twitter.
Para pejabat mengatakan akan membutuhkan setidaknya tujuh hari untuk memperbaiki jalur rel yang rusak. Pengemudi truk derek tersebut diperiksa polisi.
China Daratan, yang menganggap Taiwan sebagai wilayahnya, menyatakan simpati kepada para korban kecelakaan itu.
“Daratan sangat prihatin tentang kemajuan penyelamatan,” kata Ma Xiaoguang, juru bicara Kantor Urusan Taiwan Dewan Negara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
