REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel dan Maroko menandatangani perjanjian untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi dan pendidikan. Hal itu diungkapkan oleh Kepala misi diplomatik Israel di Maroko David Govrin dalam cicitannya di Twitter.
Perjanjian pertama ditandatangani antara Konfederasi Umum Perusahaan Maroko (CGEM), yaitu grup perusahaan terbesar di Maroko, dan salah satu perusahaan teknologi top Israel IBEO. Govrin mengatakan, kesepakatan lain telah ditandatangani antara Sekolah Bisnis dan Manajemen Nasional di Casablanca dan Sekolah Manajemen Universitas Tel Aviv.
"Perjanjian tersebut akan memberikan siswa Israel dan Maroko pendidikan dan kesempatan kerja yang lebih baik," ujar Govrin, dilansir Middle East Monitor, Senin (5/4).
Israel menunjuk Govrin sebagai perwakilan sementara di Maroko pada 11 Januari. Langkah itu dilakukan setelah Israel menutup kantor penghubungnya di Maroko selama 20 tahun. Govrin merupakan mantan duta besar Israel untuk Mesir.
Pada 2000, Maroko memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Israel. Pemutusan hubungan diplomatik itu sebagai tanggapan atas kekerasan terhadap intifada Palestina, dan penangguhan pembicaraan damai dengan Palestina.
Tetapi pada Desember 2020, Maroko memulihkan hubungan diplomatik di bawah kesepakatan Abraham Accord yang diinisiasi oleh Amerika Serikat. Maroko menjadi negara Arab keempat yang menyetujui normalisasi dengan Israel pada tahun 2020 setelah UEA, Bahrain, dan Sudan.