Selasa 06 Apr 2021 11:33 WIB

China Dirikan Bangunan di Zona Ekonomi Eksklusif Filipina

Filipina telah melacak armada kapal penangkap ikan China di sekitar wilayahnya

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Peta klaim Laut China Selatan
Foto:

Kapal China, yang diyakini diawaki oleh personil milisi maritim China, terlihat di Whitsun Reef, Laut China Selatan pada 27 Maret 2021. China membantah bahwa kapal-kapal itu membawa personil milisi maritim. Menurut diplomat China, kapal-kapal tersebut berlindung dari gelombang laut ganas. 

Whitsun Reef adalah bagian dari kepulauan Spratly yaitu rangkaian pulau, pulau kecil, dan atol yang kaya sumber daya. Wilayah ini diklaim oleh Brunei, China, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam. Filipina menyatakan bahwa terumbu karang berada di dalam zona ekonomi ekslusif negara tersebut.

Klaim teritorial China atas "sembilan garis putus-putus" yang menutupi sebagian besar Laut China Selatan ditolak oleh keputusan pengadilan PBB tahun 2016. Arbitrase tersebut telah dimulai oleh Manila pada 2013.

Beijing telah menolak untuk mengakui keputusan Pengadilan Arbitrase Permanen yang berbasis di Den Haag, yang disebutnya "palsu". Amerika Serikat juga secara aktif mempertimbangkan sengketa Laut China Selatan, meskipun Washington tidak memiliki klaim atas daerah tersebut. 

Angkatan Laut AS telah berulang kali mengirim kapalnya ke Laut China Selatan dalam misi yang disebut "kebebasan navigasi". Hal ini memicu kecaman keras dari Beijing, yang mengecam bahwa AS telah melakukan tindakan "provokasi". 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement