REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Persatuan Internasional untuk Cendekiawan Muslim (IUMS) mendesak pihak-pihak yang bertikai di Afghanistan berhenti berperang selama Ramadhan.
Dalam sebuah pernyataan, Sekretaris Jenderal IUMS Ali al-Qaradaghi meminta pemerintah Afghanistan dan kelompok Taliban untuk membiarkan warga Afghanistan menjalankan ibadah puasa dengan tenang, tanpa pertempuran, dan kekerasan.
"IUMS mendesak [pihak yang bertikai] untuk mencapai rekonsiliasi yang komprehensif dan adil berdasarkan ajaran Alquran, prinsip kenabian, dan referensi dari para ulama," kata al-Qaradaghi, Senin (12/4).
Dia menambahkan bahwa IUMS menganggap pemerintah dan Taliban bertanggung jawab menjaga keamanan di Afghanistan, jadi mereka harus mengupayakan yang terbaik untuk orang-orang Muslim [Afghanistan]."
Kekerasan di Afghanistan belum mereda meskipun perundingan perdamaian intra-Afghanistan diluncurkan sejak September lalu untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
Dialog itu dimulai setelah kesepakatan AS-Taliban yang dicapai pada Februari 2020 menjanjikan penarikan semua pasukan asing dari negara yang dilanda perang itu dengan imbalan jaminan keamanan.