Sebagian besar miliuner yang kekayaannya di atas 100 miliar dolar AS tinggal di Amerika. Senator Elizabeth Warren dari Partai Demokrat dan anggota parlemen dari sayap progresif lainnya berencana memperkenalkan pajak kekayaan tetapi rencana itu tampaknya tidak kemana-mana karena tajamnya perbedaan pendapat di Kongres.
"Ekonomi AS ada mesin terkuat di dunia dalam menciptakan kekayaan dan kemakmuran," kata presiden dan chief executive officer kelompok think tank Economic Innovation Group, John Lettieri pada anggota parlemen pada 17 Maret lalu.
"Terlepas dari itu, lemahnya kekayaan di lapisan paling bawah masih menjadi fakta dan masalah di negara ini," tambahnya.
Pada Jumat (9/4), saham-saham AS naik ke rekor terbaru pasar optimistis dengan pemulihan ekonomi. Saham yang fokus pada teknologi Nasdaq 100 Index naik 7 persen tahun ini.
Saham perusahaan induk Google yakni Alphabet Inc reli dalam dua pekan terakhir setelah memenangkan perebutan hak cipta. Tahun ini pundi-pundi Page dan Brin masing-masing bertambah 20 miliar dolar AS.
Kekayaan Warren Buffett juga sempat di atas 100 miliar dolar bulan Maret lalu dan kembali ke posisi tersebut pada pekan ini. Sementara, pemilik perusahaan merek-merek terkemuka LVMH yakni Bernard Arnault sudah masuk kelompok 100 miliar dolar AS sejak tahun 2019 lalu.