REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG — Pemerintah Korea Utara (Korut) membangun rute kereta api terbaru menuju perbatasan negara itu dengan China. Hal ini dilakukan dengan tujuan mengisolasi barang-barang impor yang tiba terlebih dahulu, untuk memastikan keamanannya selama pandemi virus corona jenis baru (COVID-19).
Langkah ini menjadi satu yang penting untuk memulai kembali impor dari China, yang merupakan mitra dagang terbesar Korut. Sebelum pandemi COVID-19, barang-barang dari Negeri Tirai Bambu akan masuk melalui kota perbatasan Sinuiju ke Station Seopo di Ibu Kota Pyongyang.
Rute kereta api baru yang dibangun nantinya meaghubungkan Sinuiju, kota pelabuhan di severing perbatasan Korut - China, dengan fasilitas pemrosesan dan karantina di Uiju, sekitar 10 mil ke timur laut. Menurut laporan dari warga Uiju, konstruksi di jalur kereta api antara Sinuiju dan Uiju telah dimulai sejak Oktober 2020.
“Jalur kereta api baru terhubung langsung ke Jembatan Persahabatan Sino-Korea antara Dandong, China dan Sinuiju, dan akan digunakan secara eksklusif untuk angkutan internasional," ujar sumber pemerintah Korut, yang tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan, dilansir RFA Korean Service, Kamis (15/4).
Selama pandemi terjadi sejak tahun lalu, Korut tidak membebaskan barang-barang impor datang dari China. Baik Beijing maupun Pyongyang menutup seluruh perbatasan kedua negara sepanjang 880 mil pada Januari 2020 dan menangguhkan seluruh perdagangan.
Namun, hal tersebut telah berdampak besar bagi Korut. Banyak warga di negara terisolasi itu yang selama ini mencari nafkah melalui pembelian dan penjualan barang-barang dari China.
Masyarakat menuntut diakhirinya larangan perdagangan. Namun bersamaan pemerintah memprioritaskan tindakan darurat terhadap penyebaran viru corona jenis baru, jalur kereta yang akan dibangun merupakan langkah penting untuk melanjutkan kegiatan impor.
Sumber mengatakan semua angkutan kereta internasional yang diimpor dari China sebagai komoditas darurat nasional akan menuju ke Uiju melalui jalur kereta api yang baru didirikan.
Alasan Pemerintah Korut membangun rel kereta baru adalah melanjutkan perdagangan setelah memastikan kargo internasional dapat dibawa dengan aman, bahkan jika pandemi berlangsung dalam waktu yang lama.
“Saya tidak yakin apakah rel ini hanya beroperasi sementara selama virus corona atau akan terus beroperasi bahkan setelah pandemi berakhir,” jelas sumber itu.
Meski demikian, sumber lainnya yang merupakan pedagang di Pyongan mengatakan peralihan rute kereta lama, Sinuiju-Seopo dimaksudkan untuk melindungi wilayah Ibu Kota dari virus mematikan. Ia menyebut bahwa jika perdagangan dilanjutkan dan barang-barang masuk dalam jumlah besar, tidak ada pilihan selain menggunakan Stasiun Seopo di Pyongyang, yang terhubung dengan beberapa jalur kereta api.