REPUBLIKA.CO.ID, LOME -- Sekitar 40 orang kehilangan nyawa dalam bentrokan antara pemburu dan kelompok yang dicurigai sebagai kelompok milisi di Mali tengah pekan lalu. Pernyataan resmi pemerintah melaporkan bentorkan tersebut pada Senin (19/4) waktu setempat.
"Bentrokan tersebut terjadi Selasa dan Rabu pekan lalu," tulis pernyataan gubernur provinsi Mopti seperti dilansir laman Anadolu Agency, Selasa (20/4).
Dia mengatakan, konflik tersebut adalah bersumber dari perseteruan antara dua orang bersaudara, satu pemburu dan yang lainnya terlibat dengan kelompok yang diduga sebagai milisi bersenjata. "Jauh dari konflik antarkomunal, gesekan itu konsekuensial," kata pernyataan itu, mengutip sumber-sumber lokal.
Otoritas pemerintah di wilayah tersebut mengatakan, semua tindakan telah diambil untuk menangani situasi ini. Angkatan Bersenjata Mali akan dikerahkan di daerah itu untuk mencegah bentrokan susulan. Sementara bantuan kemanusiaan darurat untuk sekitar 1.000 orang terlantar juga masih dikirimkan.
"Misi regional multidisiplin yang dipimpin oleh penasihat urusan ekonomi dan keuangan gubernur juga telah dikerahkan untuk menilai situasi di lapangan, meyakinkan penduduk, dan menyerahkan berbagai sumbangan," kata gubernur.
Di Mali, Mopti merupakan salah satu daerah yang paling banyak diserang oleh kelompok teroris.