Peningkatan kematian akibat virus corona membuat keluarga menunggu selama berjam-jam untuk melakukan upacara pemakaman. Kantor berita Reuters melaporkan, satu krematorium Delhi terpaksa membangun tumpukan kayu di tempat parkir untuk mengatasi jumlah jenazah yang datang. Krematorium mengadakan kremasi massal, dan tanpa henti di beberapa kota.
"Selama fase pertama virus korona, rata-rata di sini adalah delapan hingga 10, satu hari mencapai 18. Tapi hari ini situasinya sangat buruk. Tadi malam kami mengkremasi 78 jenazah," ujar Jitender Singh Shunty, yang menjalankan krematorium di timur laut Delhi, kepada Reuters.
"Empat kali lebih mengerikan virus corona ini. Banyak jenazah di sekitar, menunggu. Kami tidak punya tempat tersisa di krematorium untuk mengkremasi mereka. Ini saat yang sangat buruk," kata Shunty.