REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan akan berkunjung ke Ukraina. Rencana itu disampaikan saat ketegangan antara Ukraina dan Rusia di perbatasan masih memanas.
Blinken mengkonfirmasi kunjungannya ke Ukraina dalam wawancara dengan program 60 Minutes di stasiun televisi CBS News. Awal April ini Moskow membuat Kiev dan negara-negara Barat waspada dengan menumpuk pasukannya di sepanjang perbatasan Ukraina. Pekan ini Rusia sudah menarik sebagian pasukannya.
"Semakin banyak pasukan yang ditumpuk di perbatasan dengan Ukraina sejak tahun 2014 ketika Rusia mulai melakukan invasi," kata Blinken dalam potongan wawancara yang dirilis CBS, Jumat (30/4).
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan Presiden Joe Biden sudah mengkomunikasikan kekhawatirannya mengenai penumpukan militer Rusia dekat Ukraina langsung ke Presiden Rusia Vladimir Putin. Sullivan menambahkan Biden juga telah menyampaikan komitmen AS terhadap integritas wilayah Ukraina.
Rusia mengatakan penumpukan pasukan di perbatasan dengan Ukraina bagian dari latihan untuk merespon apa yang mereka sebut perilaku mengancam NATO. Di CBS, Blinken mengatakan ia tidak mengetahui persis niat Putin.
"Ada sejumlah hal yang dapat ia pilih untuk lakukan atau tidak lakukan, apa yang telah kami lihat dalam beberapa hari terakhir tampaknya keputusan untuk menarik sebagian pasukan dan kami telah melihat sebagian diantaranya sudah ditarik kembali," kata Blinken.
Militer AS mengatakan kapal Pasukan Penjaga Pantai AS bergerak ke Laut Hitam untuk bekerja sama dengan sekutu-sekutu NATO dan mitra-mitra AS di kawasan. Sejak Rusia mendukung separatis di timur Ukraina dan menganeksasi Krimea tahun 2014 lalu hubungan Rusia-Ukraina memburuk.