REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan vaksin virus Corona Sputnik V seandal senapan laras panjang Kalashnikovs. Pernyataan ini disampaikan dalam video konferensi dengan Deputi Perdana Menteri Tatyana Golikova.
Pada Jumat (7/5) BBC melaporkan pernyataan itu disampaikan setelah Rusia mendaftarkan vaksin Sputnik V versi satu dosis pada Kamis (6/5) kemarin. Vaksin itu dinamakan Sputnik Light.
Putin membandingkan vaksin tersebut dengan senapan laras panjang era Uni Soviet dan masih digunakan hingga saat ini. Ia mengutip pernyataan dokter Austria pada awal tahun ini mengenai keefektifan Sputnik V.
Vaksin Sputnik V bekerja dengan cara yang serupa dengan vaksin yang dikembangkan AstraZeneca dan Johnson & Johnson. Menggunakan virus tipe dingin yang direkayasa sehingga tidak menyakiti tubuh untuk membawa sedikit virus Corona.
Kritikus pemerintah Putin skeptis dengan dengan vaksin tersebut terutama karena cepatnya izin yang diberikan Moskow tahun lalu. Tapi uji coba tahap akhir menunjukkan tingkat proteksi vaksin tersebut cukup tinggi.
Negara-negara di seluruh dunia sudah menyetujui penggunaan vaksin Sputnik V jenis dua dosis. Rusia resmi mengizinkan penggunaan Sputnik Light. Dalam konferensi pers produsennya mengatakan tingkat proteksi vaksin ini mencapai 79,4 persen.
"Resimen satu dosis mendorong imunisasi lebih banyak orang dalam kerangka waktu yang lebih pendek, memperkuat upaya melawan pandemi di fase akut," kata produsennya dalam pernyataan mereka.