REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Puluhan warga Palestina terluka dalam tindakan keras polisi Israel terhadap pengunjuk rasa di luar Kota Tua Yerusalem pada Sabtu (8/5). Bentrokan itu terjadi saat puluhan ribu Muslim beribadah di Masjid Al-Aqsa di dekatnya pada malam Laylatuqadr.
Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan, sedikitnya 90 orang terluka sehari setelah pasukan Israel menyerbu Al-Aqsa dan melukai lebih dari 200 warga Palestina. Polisi Israel mengatakan setidaknya satu petugas terluka.
Pemuda Palestina melemparkan batu, menyalakan api, dan merobohkan barikade polisi di jalan-jalan menuju gerbang Kota Tua. Sedangkan, pasukan keamanan Israel menunggang kuda dan dengan perlengkapan antihuru hara mengerahkan granat kejut serta meriam air.
Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki dan Gaza sepanjang bulan suci Ramadhan. Kondisi itu terjadi akibat kemarahan yang meningkat tentang potensi penggusuran paksa dan ilegal terhadap warga Palestina dari rumah-rumah Yerusalem Timur.
Penjaga perbatasan Israel, selama beberapa hari terakhir, menggunakan air, gas air mata, peluru berlapis karet, dan granat kejut untuk membubarkan aksi damai. Mereka duduk di jalan untuk mendukung keluarga yang menghadapi penggusuran di lingkungan Sheikh Jarrah.
Sekitar 205 warga Palestina dan 18 perwira Israel terluka dalam konfrontasi pada Jumat (7/5). Bentrokan yang kian memanas ini pun menuai kecaman internasional dan seruan untuk tenang.