REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Seruan semakin membesar untuk Pemerintah India memberlakukan karantina nasional karena kasus virus corona baru dan kematian mendekati rekor tertinggi. Kondisi itu meningkatkan tekanan pada pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi.
Kementerian Kesehatan melaporkan 366.161 infeksi baru dan 3.754 kematian pada Senin (10/5). Penghitungan total infeksi di India sekarang mencapai 22,66 juta, dengan 246.116 kematian.
Data dari Dewan Penelitian Medis India menunjukkan, sebanyak 1,47 juta sampel yang diuji untuk Covid-19 adalah yang terendah bulan ini. Angka tersebut dibandingkan dengan rata-rata harian 1,7 juta selama delapan hari pertama bulan Mei.
India melaporkan jumlah kematian Covid-19 tertinggi dalam satu hari sebanyak 4.187 pada Sabtu (9/5). Institute for Health Metrics and Evaluation memperkirakan bahwa India akan melihat satu juta kematian karena Covid-19 pada Agustus.
Banyak rumah sakit bergulat dengan kekurangan oksigen dan tempat tidur yang akut, ditambah kamar mayat dan krematorium kewalahan. Kondisi itu membuat para ahli mengatakan, angka sebenarnya di India bisa jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan.
Banyak negara bagian memberlakukan karantina ketat selama sebulan terakhir, sementara yang lain mengadopsi pembatasan pergerakan dan menutup bioskop, restoran, pub, dan pusat perbelanjaan. Namun, tekanan meningkat pada Modi untuk mengumumkan penguncian nasional seperti yang pernah dilakukan selama gelombang pertama infeksi tahun lalu.