Senin 10 May 2021 16:09 WIB

Korsel Tunggu Respons Korut untuk Proses Perdamaian

Presiden Moon Jae-in menunggu respons Korut untuk terlibat pembicaraan perdamaian

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in.
Foto: REUTERS/Jung Yeon-Je
Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL – Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in menunggu respons Korea Utara (Korut) untuk terlibat dalam pembicaraan perdamaian. Moon mengatakan rela melakukan apa saja untuk mewujudkan hal tersebut.

“Jika ada kesempatan untuk memutar kembali jam perdamaian dan memajukan proses perdamaian di Semenanjung Korea, saya akan melakukan segala upaya. Kami menantikan tanggapan Korut,” kata Moon dalam pidatonya pada Senin (10/5).

Baca Juga

Moon mengungkapkan dia tidak akan kehilangan kesabaran untuk proses perdamaian selama tahun terakhirnya sebagai presiden. Masa jabatan Moon telah memasuki tahun keempat. Komentar Moon perihal harapan perdamaian dengan Korut disampaikan menjelang pertemuan pertamanya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang dijadwalkan digelar pada 21 Mei.

Moon diperkirakan bakal mendorong AS menjalin hubungan dengan Korut. Namun Biden sudah menunjukkan gelagat hanya memiliki sedikit minat untuk menjadikan Korut sebagai prioritas utama.

Pemerintahan Biden mengatakan tawarannya ke Pyongyang belum dijawab. Tinjauan kebijakan terhadap Korut yang baru-baru ini diselesaikan menyerukan pendekatan “praktis” dalam menggunakan diplomasi guna menemukan tujuan yang dapat dicapai. Dan pada akhirnya membujuk negara tersebut menyerahkan senjata nuklirnya.

Namun Biden tidak menunjukkan tanda-tanda bakal mencabut sanksi ekonomi terhadap Korut. Hal itu yang telah menghambat upaya Moon meluncurkan proyek ekonomi dan pariwisata dengan Pyongyang. Gedung Putih belum menunjuk utusan khusus untuk menangani masalah tersebut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement