REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Al-Azhar Mesir, pusat studi Muslim Sunni tertinggi di dunia Sunni, pada Senin (10/5) mengecam "keheningan memalukan" dunia di tengah serangan Israel terhadap warga Palestina di Masjid al-Aqsa.
"Dunia masih dalam keheningan yang memalukan terhadap aksi terorisme brutal Zionis dan pelanggaran memalukan terhadap Masjid al-Aqsa, saudara kami [Palestina] dan situs tersuci kami di Palestina," kata Ahmed el-Tayeb, imam besar Al-Azhar dalam pernyataan di Facebook.
El-Tayeb mengatakan Palestina dan rakyatnya akan selalu menghadapi Israel dan tetap teguh dalam mempertahankan tempat-tempat suci.
"Penghargaan untuk orang-orang hebat yang tertindas ini, Allah Yang Maha Kuasa berikan kepada mereka kemenanganmu," ujar dia.
Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, setidaknya 305 orang terluka pada Senin ketika pasukan Israel menembakkan peluru berlapis karet, gas air mata, dan granat kejut ke arah warga Palestina yang sedang berjaga untuk mencegah kemungkinan penggerebekan oleh ekstremis Yahudi.
Ketegangan memuncak di daerah Sheikh Jarrah sejak pekan lalu ketika pemukim Israel menyerbu daerah itu setelah pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina. Warga Palestina yang melakukan aksi solidaritas dengan warga di Sheikh Jarrah menjadi sasaran pasukan Israel.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 - sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.