Rabu 12 May 2021 14:22 WIB

Serangan Israel di Jalur Gaza Semakin Intens

Hamas melepaskan roket ke wilayah Israel tanpa henti

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Warga Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem Senin, 10 Mei 2021.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, -- Israel meningkatkan serangan di Jalur Gaza, meratakan gedung bertingkat tinggi yang digunakan oleh Hamas. Sedangkan, Hamas melepaskan roket ke wilayah Israel tanpa henti dan membuat kedua pihak saling bertikai tanpa menunjukan suasana yang lebih tenang.

Pertempuran antara Israel dan Hamas adalah yang paling intens sejak perang 50 hari pada musim panas 2014. Hanya dalam waktu 24 jam, putaran kekerasan saat ini, yang dipicu oleh ketegangan agama di kota Yerusalem yang diperebutkan, semakin menyerupai perang yang menghancurkan.

Baca Juga

Ledakan serangan udara Israel dan desisan tembakan roket yang keluar terdengar di Gaza sepanjang hari. Gumpalan asap besar dari bangunan yang ditargetkan naik ke udara.  Israel melanjutkan kebijakan serangan udara yang bertujuan membunuh kelompok yang menguasai Gaza dan mulai merobohkan seluruh bangunan.

Sedangkan di wilayah Israel, rentetan tembakan roket tanpa henti meninggalkan asap putih yang panjang di belakang. Sementara ledakan pencegat anti-roket meledak di atas kepala. Sirene serangan udara meraung sepanjang hari, membuat penduduk yang panik berlindung.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk memperluas serangan, sementara Hamas terus melepaskan rentetan roket larut malam yang sengit. Serangan Hamas ini memicu sirene serangan udara dan ledakan di seluruh wilayah metropolitan Tel Aviv yang padat penduduk.

Dalam pidato yang disiarkan televisi secara nasional, Netanyahu mengklaim bahwa Israel telah membunuh puluhan militan dan menimbulkan kerusakan parah pada ratusan sasaran. "Kampanye ini akan memakan waktu. Dengan tekad, persatuan, dan kekuatan, kami akan memulihkan keamanan bagi warga Israel," ujarnya.

Serangan paling sengit adalah serangkaian serangan udara yang menjatuhkan seluruh bangunan 12 lantai. Bangunan itu menampung kantor-kantor penting Hamas, serta pusat kebugaran dan beberapa bisnis baru. Israel melepaskan serangkaian tembakan peringatan sebelum menghancurkan gedung, memungkinkan orang untuk melarikan diri dan tidak ada korban jiwa.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement