Rabu 12 May 2021 14:22 WIB

Serangan Israel di Jalur Gaza Semakin Intens

Hamas melepaskan roket ke wilayah Israel tanpa henti

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Warga Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem Senin, 10 Mei 2021.
Foto:

Pesawat Israel merusak berat bangunan lain di Kota Gaza Rabu pagi (12/5). Bangunan berlantai sembilan ini menampung apartemen hunian, perusahaan medis, dan klinik gigi.

Sebuah drone menembakkan lima roket peringatan sebelum pemboman. Israel mengatakan Hamas memiliki kantor intelijen dan komando kelompok yang bertanggung jawab untuk merencanakan serangan terhadap sasaran Israel di Tepi Barat yang diduduki.  Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, korban meninggal di Gaza meningkat menjadi 35 warga Palestina, termasuk 10 anak-anak, dengan lebih dari 200 orang terluka.

Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, menyatakan telah ada target-target yang siap diserang. Serangan yang dilakukan saat ini diklaim baru permulaan. Militer mengatakan pihaknya mengaktifkan sekitar 5.000 cadangan dan mengirim bala bantuan pasukan ke perbatasan Gaza.

Konfrontasi meletus akhir pekan lalu di kompleks masjid Al-Aqsa. Selama empat hari, polisi Israel menembakkan gas air mata dan granat kejut ke arah warga Palestina di kompleks yang melemparkan batu dan kursi ke arah pasukan. Kadang-kadang, polisi menembakkan granat setrum ke masjid yang dilapisi karpet.

Pada Senin (10/5) malam, Hamas mulai menembakkan roket dari Gaza. Sejak saat itu, eskalasi terjadi dengan cepat. Dalam pidato yang disiarkan televisi, pemimpin Hamas yang diasingkan, Ismail Haniyeh, mengatakan Israel memikul tanggung jawab. "Pendudukan Israel-lah yang membakar Yerusalem, dan apinya mencapai Gaza," katanya.

Para diplomat berusaha untuk campur tangan, dengan Qatar, Mesir, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bekerja untuk memberikan gencatan senjata. Ketiganya berfungsi sebagai mediator antara Israel dan Hamas.

Dewan Keamanan PBB berencana untuk mengadakan pertemuan darurat tertutup kedua dalam tiga hari pada Rabu. Pertemuan itu membahas mengenai meningkatnya kekerasan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement