Jumat 14 May 2021 00:37 WIB

Uttar Pradesh akan Habiskan Rp 19,5 Triliun untuk Vaksin

Uttar Pradesh memiliki populasi 240 juta orang.

Vaksin Covid 19 (ilustrasi).
Foto: Flickr
Vaksin Covid 19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Negara bagian terpadat di India, Uttar Pradesh, akan membelanjakan hingga 100 miliar rupee (sekitar Rp 19,5 triliun) untuk vaksin Covid-19. Otoritas Uttar Pradesh telah melakukan pembicaraan awal dengan beberapa produsen seperti Pfizer serta distributor lokal Sputnik V.

"Uang bukanlah masalah, kami memiliki anggaran yang besar," kata juru bicara Uttar Pradesh Navneet Sehgal kepada Reuters, Kamis (13/5).

"Kami akan menghabiskan hingga 100 miliar rupee," tutur Sehgal, birokrat senior di negara bagian berpenduduk 240 juta orang itu.

Langkah Uttar Pradesh, yang berpenduduk lebih banyak dibandingkan negara Brazil, diambil ketika banyak negara bagian India membatasi vaksinasi karena kekurangan pasokan yang parah di tengah rekor lonjakan infeksi virus corona. India mencatat lebih dari 4.000 kematian selama dua hari berturut-turut karena sistem kesehatannya gagal menghadapi gelombang kedua pandemi.

Uttar Pradesh juga telah mengadakan pembicaraan prapenawaran dengan perusahaan vaksin India, Serum Institute of India yang berlisensi untuk membuat suntikan AstraZeneca, serta Bharat Biotech dan Cadila Healthcare untuk vaksin Novavax, sebagai bagian dari tender global untuk membeli 40 juta dosis selama beberapa bulan ke depanSehgal mengatakan Johnson and Johnson juga dapat mengonfirmasi keikutsertaan mereka dalam tender pada Kamis malam melalui surat elektronik. Distributor lokal Sputnik V di India, Laboratorium Dr Reddy, juga mengadakan pembicaraan dengan otoritas Uttar Pradesh.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement