REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Juru bicara kepresidenan Turki pada Selasa memulai kampanye media sosial yang berfokus pada anak-anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel.
"Sampai hari ini, Israel membunuh 61 anak. Bukan teroris, bukan tentara. Anak-anak. Ethem et-Tanani adalah salah satunya. Dia berusia empat tahun. Dia tidak akan pernah bangun lagi," kata Ibrahim Kalin, dalam sebuah video yang dipublikasikan di Twitter.
Dua anak lagi meninggal sejak video itu diunggah. Kalin mendorong agar nama anak-anak yang terbunuh itu dipublikasikan.
"#SebutNamaMereka dan sebarkanlah," tulis dia di Twitter.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya 217 warga Palestina meninggal, termasuk 63 anak-anak dan 36 wanita, sementara 1.500 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 10 Mei.
Ketegangan yang dimulai di Yerusalem Timur selama bulan suci Ramadan menyebar ke Gaza sebagai akibat dari serangan Israel terhadap jamaah di kompleks Masjid al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.