REPUBLIKA.CO.ID, OVIEDO -- Memberi vaksin Pfizer ke orang yang sudah menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca dinilai aman dan efektif. Menurut hasil uji kilinis yang dipimpin oleh Carlos III Health Institute Spanyol, penggabungan vaksin dapat memberikan perlindungan yang lebih besar terhadap virus korona.
Antibodi penetral pada orang yang menerima dosis kedua vaksin Pfizer meningkat tujuh kali lipat dibanding mereka yang hanya menerima satu dosis AstraZeneca. Tingkat efektivitas ini lebih tinggi daripada penelitian sebelumnya dengan pemberian dua dosis AstraZeneca.
"Efek sampingnya juga relatif ringan. Sekitar 44 persen partisipan uji coba melaporkan sakit kepala, 25 persen menggigil, dan 2,5 persen demam," ungkap Jesus Antonio dari Carlos III Health Institute.
Uji klinis melibatkan 673 peserta yang menerima suntikan AstraZeneca pertama. Spanyol telah memberikan vaksin AstraZeneca kepada sekitar 2 juta pekerja sektor esensial yang berusia di bawah 60 tahun.
Kemudian, ketika ada laporan pembekuan darah, negara pun mengubah kebijakan dengan hanya memberikan AstraZeneca kepada mereka yang berusia di atas 60 tahun.
Meskipun begitu, Daniel Lopez Acuna, mantan direktur Organisasi Kesehatan Dunia, berpendapat bahwa penelitian berskala kecil dengan keterbatasan yang signifikan bukan merupakan dasar yang kuat untuk membuat keputusan kesehatan masyarakat.
"Studi ini tidak melibatkan orang yang menerima dosis kedua AstraZeneca atau Moderna," tulis Acuna di Twitter.
“Komisi Kesehatan Masyarakat harus mengikuti rekomendasi WHO dan Badan Obat-obatan Eropa (EMA) serta menyetujui dosis kedua AstraZeneca pada orang yang berusia di bawah 60 tahun," kata dia menambahkan.