REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Jalur imigrasi baru Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau untuk penduduk Hong Kong telah menerima hampir 6.000 pelamar sejak tiga bulan sejak peluncurannya, Kamis (20/5). Program tersebut telah menerima 503 aplikasi dalam tiga pekan pertama peluncuran.
Juru bicara Imigrasi, Pengungsi, dan Kewarganegaraan Kanada Alexander Cohen mengatakan inisiatif yang pertama dari ketiga ini menargetkan penduduk muda Hong Kong. Program diluncurkan pada 8 Februari dan telah menerima 5.727 aplikasi pada 18 Mei.
"Ikatan yang mengikat Kanada dan Hong Kong berjalan dalam. Dengan anak muda Hong Kong mengarahkan pandangan mereka ke luar negeri, kami ingin mereka memilih Kanada," katanya.
Pada November, pemerintah Kanada mengatakan akan mempermudah pemuda Hong Kong untuk belajar dan bekerja di Kanada. Langkah ini sebagai tanggapan atas undang-undang keamanan baru yang diberlakukan oleh China di bekas koloni Inggris itu.
Melalui aturan visa baru, setiap penduduk Hong Kong yang telah lulus dari universitas Kanada dalam lima tahun terakhir dapat melamar kerja hingga tiga tahun. Mereka yang memiliki kredensial asing yang setara juga memenuhi syarat.
Kanada adalah rumah kedua bagi banyak penduduk Hong Kong setelah keluarga mereka pindah ke daerah Vancouver dan Toronto menjelang penyerahan bekas koloninya oleh Inggris ke China pada 1997. Setelah memperoleh kewarganegaraan Kanada, banyak yang kembali ke Hong Kong yang sekarang menjadi rumah bagi sekitar 300.000 warga Kanada atau menjadi salah satu komunitas Kanada terbesar di luar negeri.
Ketika China memberlakukan undang-undang keamanan nasional yang luas di Hong Kong tahun lalu setelah protes besar-besaran, penduduk kota itu memindahkan puluhan miliar dolar ke seluruh dunia ke Kanada. Upaya ini sebagai harapan kehidupan baru untuk ribuan orang di wilayah tersebut.