REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Pejabat intelijen di Nigeria mengeklaim bahwa pemimpin Boko Haram mungkin tewas atau terluka parah setelah mencoba bunuh diri untuk menghindari penangkapan. Upaya penangkapannya terjadi selama bentrokan dengan faksi ekstrimis saingannya.
Namun belum ada konfirmasi atas klaim tersebut. Dinas intelijen serta militer Nigeria memang telah melaporkan kematian Abubakar Shekau berkali-kali sebelumnya.
Namun ini pertama kalinya laporan menggambarkan Shekau sekarat dalam pertempuran dengan militan lainnya. Pejabat intelijen Nigeria mengatakan kepada wartawan, bahwa Shekau dan beberapa milisinya dikepung pada Rabu (18/5) oleh milisi Islamic State’s West Africa Province (Iswap).
Mereka menyerang dengan puluhan truk pickup yang dilengkapi dengan senjata berat. Menurut para pejabat, setelah membunuh banyak pengawalnya, milisi Iswap menuntut agar Shekau bersumpah setia kepada pemimpin Iswap, Abu Musab al-Barnawi.
"Setelah satu jam negosiasi, Shekau menggunakan pistol, granat atau sabuk bunuh diri untuk mencoba bunuh diri," kata para pejabat seperti dikutip laman The Guardian, Jumat (21/5). "Untuk menghindari penangkapan, Shekau menembak dirinya sendiri di dada dan peluru menembus bahunya. Dia terluka parah," ujar para pejabat melanjutkan.
Sumber intelijen kedua mengklaim Shekau terluka parah setelah meledakkan bahan peledak di rumah tempat dia bersembunyi bersama anak buahnya. "Kelompok-kelompok itu telah berdebat dengan lebih intens dan jelas jika sampai terjadi bentrokan, Boko Haram memiliki lebih sedikit daya tembak dan kemampuan," kata seorang pejabat pemerintah daerah di Negara Bagian Borno, tempat pemberontak terkuat.
"Kami harus menunggu untuk melihat apakah laporan (kematian Shekau) dapat dipercaya," ujarnya menambahkan.
Serangan oleh Iswap dimulai awal tahun ini tetapi dihentikan selama bulan suci Ramadhan. Tampaknya hanya ada sedikit perlawanan pada pekan ini saat kelompok itu maju ke Hutan Sambisa, sebidang semak dan hutan yang luas, dan benteng lama Boko Haram. Serangan baru telah menggarisbawahi dominasi Iswap, yang telah berperang di Nigeria selama beberapa tahun tetapi, tidak pernah mencoba melakukan serangan yang begitu ambisius terhadap para pesaingnya.