REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Duta Besar (Dubes) Israel untuk PBB Gilad Erdan menyerang PBB dan menyebut sikap organisasi perdamaian itu memalukan. Pernyataan Erdan disampaikan menyusul langkah PBB dalam menangani konflik Israel-Palestina, Kamis (20/5) waktu setempat.
Gilad Erdan juga mengkritik PBB sebagai munafik. "Sungguh memalukan," ujar dia dikutip laman Al Arabiya News English, Jumat (21/5).
PBB memutuskan dengan cepat untuk menggelar debat terbuka pada Sidang Majelis Umum PBB atas kekerasan antara faksi Palestina dan Israel.
Erdan lalu mengutip dengan perbandingan waktu yang dibutuhkan PBB untuk menggelar pertemuan seperti itu terkait tanggapan terhadap pandemi Covid-19. "Anda menyerukan Israel untuk menahan diri ketika menghadapi serangan tanpa pandang bulu setiap hari," katanya.
"Kemunafikan dalam lembaga ini tidak mengenal batas," kata Erdan yang menyerang Turki, Denmark, dan Prancis. "Kami melampaui tuntutan hukum internasional," kata Erdan melanjutkan.
Berbicara kepada Presiden AS Joe Biden, diplomat Israel itu berterima kasih kepada Washington karena telah mengungkapkan dukungan publik untuk hak membela diri Tel Aviv. "Sama seperti Israel yang akan selalu membela warga sipil kami dari teror, kami akan selalu bekerja menuju perdamaian," katanya.
Perwakilan dari 95 negara dan wilayah juga mengikuti pertemuan khusus dengan agenda Items 37 and 38: The situation in the Middle East: Question of Palestine. Pertemuan ini menjadi pertemuan tatap muka yang pertama bagi sejumlah menteri luar negeri di Sidang Majelis Umum PBB yang digelar di New York pada Kamis (20/5) pukul 10.00 waktu setempat.