REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYITAW —Pemimpin de facto Myanmar sekaligus penasihat negara Aung San Suu Kyi akan menghadiri persidangan secara langsung dalam beberapa hari ke depan. Hal itu diumumkan oleh pemimpin militer Jenderal Min Aung Hlaing dalam sebuah wawancara pertama pada Ahad (23/4).
Hlaing, dałam wawancara pertama passa kudeta militer 1 Februari lalu mengatakan bahwa Suu Kyi berada dalam keadaan sehat dan menjadi tahanan rumah. Ia juga mengungkapkan pandangannya mengenai sosok pemimpin de facto yang berjuang untuk demokrasi Myanmar itu.
“Suu Kyi dalam keadaan sehat dan ada di rumahnya. Ia akan menghadapi persidangan di pengadilan dalam beberapa hari lagi,” ujar Hlaing, dilansir Aljazirah, Senin (24/5).
Saat ditanya mengenai bagaimana kinerja Suu Kyi selama ini, Hlaing mengatakan bahwa perempuan berusia 75 tahun itu telah mencoba segala yang bisa dilakukan. Ia kemudian menegaskan bahwa militer merebut kekuasaan karena mengidentifikasi kecurangan dalam pemilihan yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi November 2020.
Menurut Hlaing, militer akan mengadakan pemilihan ulang. Ia menegaskan bahwa ada kemungkinan perubahan konstitusi terjadi di Myanmar jika itu adalah keinginan rakyat.