Selasa 25 May 2021 12:13 WIB

AS Puji Keberhasilan Mesir Capai Gencatan Senjata di Gaza

Biden dan Sisi berkonsultasi soal pentingnya segera menyalurkan bantuan kemanusiaan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
 Para pengunjuk rasa yang mendukung Palestina mengadakan unjuk rasa, ketika Presiden Joe Biden mengunjungi pusat kendaraan listrik Ford di dekatnya, Selasa, 18 Mei 2021, di Dearborn, Mich.
Foto: AP/Carlos Osorio
Para pengunjuk rasa yang mendukung Palestina mengadakan unjuk rasa, ketika Presiden Joe Biden mengunjungi pusat kendaraan listrik Ford di dekatnya, Selasa, 18 Mei 2021, di Dearborn, Mich.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi membahas gencatan senjata di Jalur Gaza via telepon pada Senin (24/5). Biden mengapresiasi peran Mesir dalam memediasi Israel dengan Hamas.

"Presiden Biden berterima kasih kepada Mesir atas keberhasilan diplomasi dan koordinasi dengan AS guna mengakhiri permusuhan baru-baru ini di Israel serta Gaza dan memastikan kekerasan tidak terulang kembali," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Biden dan Sisi pun berkonsultasi tentang pentingnya segera menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina di Gaza, tapi tak termasuk Hamas. "Presiden Biden mengatakan dia telah meminta Menteri Luar Negeri Antony Blinken untuk mengunjungi wilayah itu guna menindaklanjuti kebutuhan mendesak ini," kata Gedung Putih.

Blinken dijadwalkan bertolak ke Mesir pada Senin malam. Dari sana, dia akan berkunjung ke Palestina dan Israel. Dalam sebuah wawancara dengan ABC pada Senin, Blinken mengatakan pemerintahan Biden berkomitmen atas solusi dua negara Israel-Palestina. Menurutnya, itu merupakan satu-satunya jalan ke depan untuk wilayah tersebut.

“Itu harus dimulai sekarang dengan menangani situasi kemanusiaan yang parah di Gaza. Kemudian rekonstruksi, membangun kembali apa yang hilang, dan secara kritis, melibatkan kedua belah pihak dalam upaya untuk mulai membuat perbaikan nyata dalam kehidupan masyarakat sehingga warga Israel serta Palestina dapat hidup dengan ukuran keamanan, perdamaian, dan martabat yang sama,” kata Blinken.

Dia menekankan, jika keterlibatan positif antara Israel dan Palestina tak terpenuhi, siklus kekerasan kemungkinan besar akan terus berlanjut. “Pada akhirnya, ini adalah satu-satunya cara memastikan masa depan Israel sebagai negara Yahudi dan demokratis serta, tentu saja, satu-satunya cara memberi Palestina negara yang menjadi hak mereka. Ke sanalah tujuan kita. Kita harus mulai menempatkan kondisi yang memungkinkan kedua belah pihak terlibat secara bermakna dan positif menuju dua negara,” ucap Blinken.

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement