REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR- Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin pada Senin malam mengumumkan bantuan tambahan senilai RM40 miliar atau Rp 138 triliun lebih untuk membantu mengatasi dampak karantina wilayah (lockdown)selama dua pekan. Lockdown akan berlangsung pada 1 - 14 Juni 2021.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Muhyiddin melalui televisi nasional setempat dan sosial media. Sebanyak RM5 miliar dari bantuan itu akan disuntikkan langsung ke fiskal.
Suntikan langsung fiskal sebanyak RM5 miliar itu melibatkan 12 inisiatif yang akan dilaksanakan berlandaskan tiga kepentingan utama yakni meningkatkan kapasitas kesehatan umum, meneruskan program pemerintah yang disebut agenda prihatin rakyat, dan menyokong kelangsungan perekonomian. Paket bantuan yang dinamakan Pemerkasa Plus ini menurut Muhyiddin akan memperkuat sistem perawatan kesehatan, melanjutkan program kesejahteraan sebelumnya, dan membantu bisnis mengatasi dampak karantina wilayah.
Dia berjanji untuk menyeimbangkan kehidupan dan mata pencaharian masyarakat. Pada kesempatan itu PM Malaysia juga mengungkapkan bahwa terdapat tambahan RM1 miliar dalam pengeluaran perawatan kesehatan, memperpanjang subsidi gaji untuk satu bulan lagi, dan moratorium pinjaman yang diberikan sejak tahun lalu ketika negara itu ditempatkan di bawah kebijakan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) 1.0.
"Saya harus jujur, pemerintah memiliki ruang fiskal yang sangat sempit untuk dibelanjakan. Tetapi kami akan berusaha sebaik mungkin untuk menyeimbangkan kehidupan dan penghidupan," katanya.
Menurut dia sejak Covid-19 melanda, pemerintah telah melaksanakan berbagai paket bantuan dan rangsangan ekonomi yang jumlahnya mencapai RM340 miliar, Anggaran itu diberikan kepada lebih 20 juta anggota rumah tangga serta lebih dua juta pelaku usaha dengan suntikan ekonomi melebihi RM200 miliar.