Kamis 03 Jun 2021 08:01 WIB

AS Janjikan Distribusi 80 Juta Vaksin Tanpa Ikatan Politik

AS segera umumkan rencana distribusi 80 juta dosis vaksin Covid-19 ke seluruh dunia

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan Presiden Joe Biden akan mengumumkan detail rencana AS untuk mendistribusikan 80 juta dosis vaksin virus corona ke seluruh dunia. Menurutnya kemungkinan besar pengumuman itu disampaikan Kamis (3/5) ini.

"Saya ingin kalian juga tahu beberapa hari ke depan mungkin mungkin paling cepat besok, presiden akan mengumumkan secara lebih rinci rencana yang dia susun untuk menyebarkan 80 juta vaksin di seluruh dunia," kata Blinken dalam pertemuan di Kedutaan Besar AS di Kosta Rika, Rabu (2/5) kemarin.

Baca Juga

Blinken menegaskan kembali rencana distribusi AS akan dikoordinasikan dengan fasilitas distribusi vaksin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Covax. Serta berdasarkan kebutuhan 'tanpa ada ikatan politik apa pun'.

"Bahkan saat kami melakukannya kami bekerja sangat keras untuk meningkatkan kapasitas pabrik di Amerika Serikat dan di seluruh duia, sehingga kami dapat selangkah lebih maju dari virus dan pemimpin vaksinasi di dunia," katanya.

Blinken mengatakan berdasarkan lintasan vaksin beberapa pekan yang lalu sekitar 70 hingga 80 persen orang di seluruh dunia tidak akan divaksinasi hingga 2024. "Kami dapat mempercepatnya, kami akan mempercepatnya," katanya.

"Saya pikir kami memiliki kesempatan untuk menyelesaikannya pada akhir tahun depan, jadi nantikan itu," tambahnya.

Dalam konferensi pers di Kosta Rika kemarin, Blinken mengatakan pemerintah Biden akan fokus pada distribusi vaksin yang merata. Tidak perlu ada ikatan politik untuk itu, sebuah kritik langsung ke China.

Pemerintah Biden mengatakan akan mengirimkan 20 juta dosis vaksin Pfizer Inc, BioNTech, Moderna Inc dan Johnson & Johnson ke seluruh dunia. Selain, 60 juta dosis vaksin dari AstraZeneca yang sudah direncanakan sebelumnya.

Pemerintah Biden ditekan untuk berbagai vaksin demi membantu negara yang mengalami wabah yang lebih buruk seperti India hingga Brasil. Pakar kesehatan khawatir telah muncul varian virus corona baru yang lebih menular yang dapat menekan efektivitas vaksin yang sudah tersedia. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement