Selasa 08 Jun 2021 18:28 WIB

Taiwan Ingatkan Kemungkinan Penundaan Vaksinasi Covid-19

Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-chung mengatakan ada masalah dalam dapatkan vaksin

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Warga memakai masker untuk membantu mencegah penyebaran coronavirus ketika mereka berbelanja di sebuah pasar di Taipei, Taiwan, Selasa (14/4). Taiwan salah satu negara yang berhasil mengendalikan corona (COVID-19) tanpa lockdown
Foto: AP/Chiang Ying-ying
Warga memakai masker untuk membantu mencegah penyebaran coronavirus ketika mereka berbelanja di sebuah pasar di Taipei, Taiwan, Selasa (14/4). Taiwan salah satu negara yang berhasil mengendalikan corona (COVID-19) tanpa lockdown

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI - Menteri Kesehatan Taiwan mengingatkan kemungkinan penundaan untuk memperoleh vaksin Covid-19, Selasa (8/6) waktu setempat. Pemerintah menjelaskan akan melakukan semampu yang bisa dilakukan untuk mendapatkan vaksin.

Kendati demikian, Taiwan melaporkan stabilisasi infeksi baru Covid-19 di wilayahnya. Taiwan telah berjang mempercepat program vaksinasi sementara menangani kasus domestik.

Baca Juga

Hanya sekitar tiga persen dari 23,5 juta orang telah menerima sekurangnya satu suntikan vaksin Covid-19. Pemerintah mengatakan akan mendapatkan dua juta dosis lagi pada akhir bulan ini.

Hal itu terlepas dari jumlah yang hampir sama yang disumbangkan oleh Jepang dan Amerika Serikat (AS). Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-chung mengatakan ada masalah dalam mendapatkan vaksin.

"Bahkan, pembelian tidak begitu stabil. Namun kami akan terus bekerja keras," ujar Shih-chung merujuk pada masalah produksi di pabrik, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa.

"Kami berharap pada akhir Agustus, 10 juta vaksin akan mencapai Taiwan," ujarnya menambahkan.

Taiwan memiliki 10 juta dosisi yang dipesan dari AstraZeneca dan lebih dari lima juta dari Moderna. Selain itu, dosis vaksin diperoleh sekitar lima juta lagi dari skema berbagi global COVAX.

Chen mengumumkan 219 kasus COVID-19 domestik baru, sedikit naik dari 211 yang dilaporkan pada Senin. Dia mengatakan tingkat positif selama tes terus turun di ibu kota, Taipei, dan kota tetangganya tempat kasus terkonsentrasi.

"Ini fenomena yang cukup bagus," katanya. "Namun tidak ada alasan untuk bersantai," katanya melanjutkan.

Taiwan mempunyai kalender liburan panjang akhir pekan ini untuk festival Perahu Naga tradisional. Pemerintah telah mendesak orang-orang untuk tetap tinggal dan mengembalikan tiket kereta api atau bus yang mungkin telah mereka beli.

"Saya terus meminta orang-orang untuk menghindari bergerak selama festival Perahu Naga," kata Chen.

Taiwan telah melaporkan total 11.694 kasus sejak pandemi dimulai, termasuk 308 kematian. Meskipun jauh lebih sedikit daripada banyak negara lain, Taiwan mengejutkan orang-orang yang selama berbulan-bulan tidak memiliki atau sangat sedikit infeksi komunitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement