REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Presiden Brasil Jair Bolsonaro pada Senin (14/6) meminta Pfizer untuk mempercepat pengiriman vaksin Covid-19 dari yang direncanakan. Hal itu bertujuan untuk mempercepat program inokulasi nasional yang lambat.
Permintaan itu merupakan perubahan haluan bagi Bolsonaro yang tahun lalu mengabaikan tawaran vaksin dari Pfizer. Bolsonaro, kepala staf dan menteri kesehatan dan luar negeri, mengadakan panggilan konferensi dengan Kepala Eksekutif Pfizer Brasil Marta Diez dan Kepala Eksekutif Pfizer Amerika Latin Carlos Murillo.
Seorang pejabat pemerintah mengatakan, Bolsonaro bertanya kepada para eksekutif Pfizer apakah pengiriman untuk akhir tahun ini dapat dimajukan menjadi Juni. Namun, hingga berita ini diturunkan Pfizer Brasil menolak memberikan komentar atas pertemuan tersebut.
Hampir setengah juta orang Brasil telah meninggal karena Covid-19. Sejauh ini hanya 10,3 persen dari 210 juta penduduk Brasil yang menerima dosis vaksin pertama. Sementara, hanya 25 persen penduduk yang telah mendapatkan vaksinasi kedua.
Bolsonaro sedang menghadapi penyelidikan oleh komisi Senat atas penundaan rencana vaksinasi. Komisi mendengar kesaksian bahwa pemerintah tidak pernah membalas surat penawaran vaksin dari Pfizer tahun lalu.
Brasil menandatangani kesepakatan dengan Pfizer pada Maret untuk membeli 100 juta dosis. Dosis pertama tiba pada akhir April. Kemudian kontrak kedua pada Mei akan mendatangkan tambahan 100 juta dosis yang akan dikirim pada kuartal keempat.