REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menerima suntikan pertama vaksin Covid-19 dari Pfizer pada Jumat (18/6). Selandia Baru sedang meningkatkan upaya untuk menginokulasi populasinya.
Ardern mengatakan dia tidak ingin menjadi orang pertama yang menerima vaksinasi Covid-19. Dia memprioritaskan vaksinasi Covid-19 kepada petugas kesehatan yang bekerja di garda depan.
"Saya tidak pernah ingin menjadi yang pertama, pekerja garis depan perlu mendapatkan suntikan terlebih dahulu. Saya juga perlu menjadi panutan dan ini menunjukkan bahwa (vaksin) itu aman, efektif, dan sangat penting bahwa setiap orang divaksinasi ketika mereka memiliki kesempatan," kata Ardern setelah menerima suntikan vaksin.
Ardern mengaku tidak merasakan sakit ketika menerima suntikan dosis pertama vaksin Covid-19. "Memang benar, ini tidak sakit," ujarnya.
Selandia Baru telah menyuntikkan sekitar satu juta dosis vaksin Pfizer. Sejauh ini otoritas medis Selandia Baru belum menyetujui penggunaan vaksin lain termasuk AstraZeneca. "Negara ini berada di jalur yang tepat untuk semua orang yang memenuhi syarat untuk divaksinasi pada akhir tahun," kata Ardern pekan lalu.
Pemerintahan Ardern mengalami tekanan untuk mempercepat vaksinasi dan membuka kembali perbatasannya. Vaksinasi akan dialokasikan menurut usia. Orang di atas 60 tahun akan divaksinasi mulai Juli, sedangkan mereka yang berusia di atas 55 tahun mulai Agustus.
Warga yang berusia di atas 45 tahun akan mendapatkan undangan vaksin dari pertengahan hingga akhir Agustus. Sementara mereka yang berusia di atas 35 tahun mulai divaksin dari pertengahan hingga akhir September, dan semua orang akan memenuhi syarat akan divaksin mulai Oktober.