REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM - Mantan Perdana Menteri Belanda Dries van Agt pada Senin mengundurkan diri dari partainya karena kurang memberi dukungan untuk Palestina.

Menurut NL Times yang berbasis di Amsterdam, Van Agt mengumumkan pengunduran dirinya dari partai Seruan Demokrat Kristen (CDA) karena mengabaikan penderitaan besar yang menimpa rakyat Palestina.

Dia mengatakan dalam pernyataan tertulis bahwa penolakan CDA terhadap berbagai proposal bantuan kepada rakyat Palestina, terutama selama serangan Israel di Jalur Gaza pada Mei, merupakan faktor penting dalam keputusannya untuk meninggalkan partai.

Van Agt, yang telah menjadi anggota CDA selama lebih dari 50 tahun, mengatakan dia tidak lagi merasa betah di partai tersebut. Pria berusia 90 tahun itu menjabat sebagai menteri kehakiman di Belanda dari 1971-1977 dan juga sebagai wakil perdana menteri.

Dia menjadi kepala CDA pada 1976 dan perdana menteri Belanda pada tahun berikutnya. Van Agt menjabat sebagai perdana menteri hingga 1982 dan kemudian memfokuskan pekerjaannya pada perjuangan Palestina setelah pensiun dari politik aktif.

Pada 2016, dia menggambarkan mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai "penjahat perang" dan menegaskan bahwa dia harus diadili.

Ikuti Whatsapp Channel Republika