REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Menteri Perhubungan Libya Muhammad Salem Al-Shahoubi pada Selasa (22/6) mendesak perusahaan-perusahaan dari Turki untuk kembali ambil bagian dalam pembangunan di negaranya, yang dilanda konflik sejak 2011.
Al-Shahoubi pada Selasa (22/6) bertemu dengan Duta Besar Turki untuk Libya Kenan Yilmaz di Kementerian Transportasi Libya, menurut sebuah pernyataan dari kementerian tersebut. Al-Shahoubi meminta bantuan Turki mengangkat zona larangan terbang di atas wilayah udara negaranya sambil membahas banyak masalah dengan Yilmaz terkait hubungan antara kedua negara, lanjut pernyataan itu.
Dia meminta perusahaan-perusahaan dari Turki untuk berbondong-bondong ke Libya untuk berperan dalam pembangunan negara itu. Libya baru-baru ini mengalami perkembangan positif menyusul terobosan di mana pihak-pihak yang bersaing menyetujui tentang pendirian otoritas eksekutif baru yang bersatu yang akan memerintah Libya menjelang pemilihan nasional pada 24 Desember.
Libya berharap pemerintah baru akan mengakhiri perang saudara bertahun-tahun yang telah melanda negara itu sejak penggulingan dan pembunuhan orang kuat Muammar al-Qaddafi pada 2011.