Kamis 24 Jun 2021 17:34 WIB

Rusia Janji akan Tembak Kapal Inggris Jika Melanggar Lagi

Rusia menilai kapal Inggris telah melanggar perbatasan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
 Sebuah kapal perang Inggris.
Foto: AP/Mohammad Farooq
Sebuah kapal perang Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mengirimkan pesan keras pada Inggris yang mengecilkan dampak konfrontasi di Laut Hitam. Moskow mengatakan, bila Inggris kembali memasuki wilayahnya, militer Rusia tidak hanya akan memberi peringatan, tapi juga dapat menembak sasaran.  

"Kami mengajak orang-orang untuk menghormati akal sehat dan hukum internasional, tapi bila itu tidak membantu, kami dapat mengebom tidak hanya jalur pelayaran kapal, tapi juga targetnya," kata Deputi Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, seperti dikutip Independent, Kamis (24/6).

Baca Juga

Dalam tanggapan pertama dalam insiden ini, Kremlin menggambarkan operasi kapal destroyer Inggris HMS Defender sebagai 'aksi provokasi yang disengaja'. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia 'sangat khawatir' dengan operasi Inggris di perairan Semenanjung Krimea.

Di hadapan para wartawan, Peskov mengatakan, operasi itu 'tidak dapat diterima dan tidak konsisten' dengan hukum internasional. Rute pelayaran HMS Defender dari Ukraina ke Georgia melalui Tanjung Fiolent di Krimea jadi subjek klaim dan bantahan.

Moskow mengatakan, kapal tempur Inggris melanggar wilayah mereka. Sementara, Inggris dan sebagian besar negara Barat lainnya mengatakan wilayah itu milik Ukraina. Menurut Rusia, aksi Inggris adalah provokasi.

Sementara, Inggris mengecilkan dampak gesekan dengan Rusia di Laut Hitam. Rusia mengatakan, mereka harus melepaskan tembakan peringatan ke arah kapal destroyer Inggris untuk menghentikannya masuk lebih dalam lagi ke wilayahnya.

Di stasiun televisi Sky News, Menteri Lingkungan Inggris George Eustice mengatakan, latihan tembakan meriam semacam itu tidak terlalu luar biasa. Rusia satu negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia.

Moskow menegaskan, kapal tempur Inggris melanggar wilayah mereka. Sementara, Inggris dan sebagian besar negara Barat lainnya mengatakan wilayah itu milik Ukraina. Menurut Rusia, aksi Inggris adalah provokasi.

Inggris membantah pernyataan Rusia yang mengatakan Angkatan Laut mereka terpaksa melepaskan tembakan peringatan dan menjatuhkan bom ke jalur pelayaran kapal tempur HMS Defender. "Saya pikir tidak ada peristiwa yang membuat orang harus terlalu terbawa suasana," kata Eustice.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement