Jumat 25 Jun 2021 08:40 WIB

Biden Ungkap Strategi untuk Setop Kekerasan Senjata di AS

Departemen Kehakiman akan operasi besar-besaran menekan penyebaran senjata ilegal

Red: Nur Aini
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Rabu (23/6) mengumumkan
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Rabu (23/6) mengumumkan "strategi komprehensif" untuk memerangi kekerasan senjata dan kejahatan lain di seluruh negeri yang melonjak sejak awal pandemi Covid-19.

 

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Rabu (23/6) mengumumkan "strategi komprehensif" untuk memerangi kekerasan senjata dan kejahatan lain di seluruh negeri yang melonjak sejak awal pandemi Covid-19.

Baca Juga

Dalam pertemuan meja bundar di Gedung Putih yang bertujuan mengekang kejahatan kekerasan, Biden mengungkapkan bahwa 90 persen senjata ilegal yang ditemukan di TKP dijual oleh pengedar senjata.

"Para pengedar senjata ini melanggar hukum demi meraup keuntungan. Mereka menjual senjata yang dipakai untuk membunuh orang-orang tak bersalah. Itu tidak bisa diterima," kata presiden AS.

Biden mengatakan Departemen Kehakiman akan meluncurkan "operasi besar-besaran" untuk menekan penyebaran senjata yang digunakan untuk melakukan kejahatan kekerasan.

“Tidak ada toleransi bagi pengedar senjata yang dengan sengaja melanggar undang-undang. Saya ulangi: tidak ada toleransi,” ujarnya.

"Kami akan mencari Anda, memblokir lisensi Anda untuk menjual senjata, dan memastikan agar Anda tidak bisa menyebabkan kekacauan dan kematian lagi. Kami akan mengakhirinya," kata dia.

Presiden mengatakan menyetop perdagangan senjata ilegal adalah langkah lain untuk mengekang kekerasan dan Departemen Kehakiman membentuk lima tim pasukan baru untuk menindak perdagangan senjata ilegal yang memasok senjata ke kota-kota besar seperti New York, Chicago, Los Angeles, Washington, DC dan Bay Area (San Francisco).

“Dengan adanya pasukan ini, penegak hukum dan jaksa lokal dan federal akan dapat mengoordinasikan penuntutan perdagangan senjata ilegal di seluruh kota dan negara bagian dengan lebih baik,” ujarnya.

Biden juga mengumumkan pendanaan untuk negara bagian, kota, dan kabupaten untuk penegakan hukum dan pencegahan kejahatan.

"Di tengah pandemi Covid-19, mereka harus menghadapi krisis lain selain krisis kesehatan masyarakat, yakni kekerasan senjata. Rencana Penyelamatan Amerika, yang kami sahkan dalam 100 hari pertama pemerintahan saya, memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan untuk menopang layanan sosial," ujar dia.

Presiden menambahkan dia telah membahas perlunya mendukung intervensi kekerasan masyarakat, yaitu program lokal yang melibatkan anggota dan pemimpin masyarakat yang dipercaya untuk mencegah kejahatan senjata atau melindungi korban kejahatan senjata.

“Kami tahu siapa mereka. Mereka turun tangan sebelum terlambat dengan menghubungi layanan sosial. Dan itu berhasil,” kata Biden.

Dia juga mencatat bahwa program intervensi kekerasan masyarakat telah menunjukkan pengurangan kekerasan hingga 60 persen di banyak tempat.

Pertemuan itu diakhiri Biden dengan menyerukan upaya bersama untuk mengurangi kekerasan senjata.

"Kami berkesempatan untuk berkumpul sekarang, sebagai Demokrat dan Republik, sebagai sesama orang Amerika, untuk memenuhi tanggung jawab utama pemerintah dan demokrasi kami. Untuk menjaga satu sama lain tetap aman. Cukup," tegas Biden.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/biden-ungkap-strategi-untuk-setop-kekerasan-senjata-di-as/2284197
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement