REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi pada Kamis (24/6) mengungkapkan keprihatinan atas meningkatnya kekerasan di Afghanistan. Menlu Pakistan itu mengatakan kerusuhan di Afghanistan mempengaruhi Pakistan dan Iran.
Berbicara dengan utusan khusus Iran untuk Afghanistan Muhammad Ebrahim Taherian Fard, yang mengunjunginya di ibu kota Islamabad, Shah Mahmood Qureshi mengatakan bahwa meningkatnya kekerasan di Afghanistan dapat memperkuat pasukan anti-perdamaian.
"Hanya penyelesaian politik yang dinegosiasikan, melalui proses politik yang dipimpin dan dimiliki Afghanistan, yang akan membantu mencapai tujuan yang diinginkan dari perdamaian dan stabilitas berkelanjutan di Afghanistan," kata menteri Pakistan itu dalam sebuah pernyataan.
Dia mendesak pihak-pihak di Afghanistan untuk memanfaatkan kesempatan ini dan memanfaatkan dukungan internasional untuk proses perdamaian. Qureshi menyebut meningkatnya kekerasan adalah masalah yang sangat memprihatinkan dan dia menekankan perlunya mengurangi kekerasan yang mengarah pada gencatan senjata.
“Kekerasan yang terus berlanjut akan memperkuat tangan para pengganggu yang tidak ingin melihat kembalinya perdamaian di kawasan itu,” kata Qureshi.
Menekankan Pakistan dan Iran telah menderita karena ketidakstabilan di Afghanistan, menlu Pakistan menekankan perlunya koordinasi yang erat antara kedua negara. Dia juga mengucapkan selamat kepada presiden Iran terpilih Ebrahim Raeisi atas kemenangannya dalam pemilu baru-baru ini dan menegaskan kembali komitmennya untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral di semua bidang.