Jumat 25 Jun 2021 18:22 WIB

Rusia Minta Rencana Detail Pertemuan dengan Uni Eropa

Presiden Putin menjalin kontak dengan pemimpin Prancis dan Jerman.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: AP/Alexei DruzhininPool Sputnik Kremlin
Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia meminta negara-negara anggota Uni Eropa menyerahkan detail rencana pertemuan Uni Eropa-Rusia. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Moskow sudah mendengar mengenai proposal pertemuan Uni Eropa-Rusia yang diusulkan Prancis dan Jerman.

"Kami tidak tahu detail lainnya, pertemuannya akan tentang apa, agendanya apa, kami juga tidak tahu apakah negara-negara Uni Eropa lainnya sepakat dengan pertemuan ini, jadi kami memerlukan agar rekan-rekan kami menjelaskan apa yang mereka maksud dan  perjuangkan," kata Larvov seperti dikutip Anadolu, Jumat (25/6).

Baca Juga

Presiden Rusia Vladimir Putin rutin melakukan kontak dengan pemimpin-pemimpin Prancis dan Jerman. Tapi, kata Lavrov, mereka juga belum menjelaskan tentang rencana pertemuan ini.

Ia menduga proposal ini terkait dengan pertemuan presiden Rusia dan Amerika Serikat (AS) di Jenewa baru-baru ini. Lavrov mengatakan mungkin Eropa ingin menunjukkan sinyal kini mereka juga memiliki sedikit kemerdekaan.

"Kami lihat nanti, banyak hal yang belum jelas di sini, sebelum kami memberikan reaksi spesifik, kami ingin memahami apa yang akan kami akan diskusikan," katanya.

Namun, tambah Lavrov, kebijakan Uni Eropa terhadap Rusia push back, containment and engagement sudah jelas bagi Moskow. "Beberapa hari yang lalu Uni Eropa menyetujui kebijakan baru terhadap Federasi Rusia, yang diformulasikan pada tiga bentuk kebijakan push back, contain and engage, lihat nanti apa hasilnya hal ini," tambah Lavrov.

Di pernyataan yang terpisah juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Kanselir Jerman Angela Merkel mengusulkan pertemuan pemimpin-pemimpin Uni Eropa dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memperbaiki hubungan kedua belah pihak. Seperti Lavrov, Peskov mengatakan tidak banyak hal yang diketahui mengenai perihal ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement