REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengatakan telah menggelar serangkaian serangan udara terhadap milisi-milisi bersenjata yang didukung Iran di Irak dan Suriah. Kali ini untuk merespons serangan drone yang dilakukan para milisi ke personil dan fasilitas AS di Irak.
Dalam pernyataanya, Ahad (27/6) malam militer AS mengatakan serangan itu menargetkan fasilitas operasional dan gudang senjata di dua lokasi di Suriah dan satu lokasi di Irak. Pentagon tidak mengungkapkan apakah ada korban jiwa atau terluka dalam serangan tersebut.
Perintah serangan itu datang langsung dari Presiden Joe Biden. Itu kedua kalinya ia memerintahkan serangan balasan terhadap milisi bersenjata yang didukung Iran sejak mulai menjabat lima bulan yang lalu.
Pada Februari lalu, Biden memerintahkan serangan terbatas terhadap target di Suriah untuk merespon serangan roket di Irak. "Seperti yang ditunjukan dalam serangan malam ini, Presiden Biden memperjelas ia akan bertindak untuk melindungi personil AS," kata Pentagon dalam pernyataanya.
Pentagon mengatakan fasilitas yang menjadi target serangan kali ini digunakan milisi yang didukung Iran. Seperti Kataib Hezbollah dan Kataib Sayyid al-Shuhada.