Senin 28 Jun 2021 13:01 WIB

Aktivisme Penggemar K-Pop Thailand Bantu Tuk-Tuk Lewat Iklan

Tuk-tuk kosong di sekitar Bangkok berkendara dengan spanduk iklan bintang K-pop

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Kendaraan tradisional Thailand Tuk Tuk
Foto:

Samran dan banyak lainnya sekarang mengendarai tuk tuk kosong mereka di sekitar Bangkok dengan spanduk bintang K-pop yang berbeda setiap bulan. Dia akan berhenti untuk penggemar idola itu yang mengambil gambar dan menggunakan tuktuk dengan tidak lupa memberikan tips.

Menurut data pemerintah, ada lebih dari 9.000 tuk tuk terdaftar di Bangkok. Sejauh ini, inisiatif tersebut telah menguntungkan beberapa ratus pengemudi tuk tuk.

Tren itu berakar pada protes anti-pemerintah tahun lalu yang menarik puluhan ribu mahasiswa menyerukan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha untuk mundur. Banyak penggemar K-pop adalah pengunjuk rasa dan tahun lalu bersumpah untuk menarik biaya iklan billboard besar dari layanan skytrain dan kereta bawah tanah Bangkok. Ancaman itu muncul setelah transportasi massal ditutup untuk mencoba mencegah mahasiswa mencapai lokasi protes.

Para penggemar mulai mencetak poster di vinyl atau karton dan merekrut pengemudi tuk tuk. Mereka menyalurkan dana iklan yang biasa disalurkan di transportasi massal kepada orang-orang yang paling membutuhkannya.

"Ini adalah ekspresi politik bahwa kami tidak mendukung kapitalis. Ini menandai perubahan dari kami bersaing untuk memesan papan reklame skytrain dan kereta bawah tanah, tetapi sekarang tuk tuk," kata salah satu pengikut gerakan itu, Pichaya Prachathomrong.

Pichaya sendiri mengumpulkan 18.000 baht di antara penggemar Thailand dari boyband Super Junior untuk mempromosikan album baru Yesung. Dia merekrut 13 tuk tuk melalui layanan pemesanan baru di aplikasi pesan populer LINE.

Layanan "Tuk Up" yang dibuat oleh mahasiswi berusia 21 tahun, Thitipong Lohawech, pada awalnya membantu puluhan pengemudi yang menyewa kendaraan dari garasi keluarganya. Tapi sekarang layanan tersebut telah mendukung sekitar 300 pengemudi dari seluruh Bangkok.

"Para penggemar mendistribusikan pendapatan ke akar rumput, yang membantu mendorong perubahan sosial dan mendukung ekonomi," kata Thitipong.

Pengemudi mengatakan mereka telah melihat sedikit bantuan yang disetujui pemerintah sekitar 967 miliar baht, karena sebagian besar hanya dapat diakses melalui aplikasi dompet seluler. "Pada saat uang itu sampai kepada kami, kami hampir mati,” kata Pairot Suktham, seorang pengemudi yang seperti kebanyakan orang lain tidak memiliki telepon pintar.

"Fans adalah sistem pendukung kehidupan kami dan memberi kami harapan untuk terus berjuang," ujar pria berusia 54 tahun ini mengapresiasi upaya penggemar K-Pop dalam menyalurkan bantuan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement