Kamis 01 Jul 2021 17:00 WIB

Bank Dunia Salurkan Dana Rp 2,17 Triliun untuk Krisis Yaman

Dana ke Yaman akan digunakan untuk menyediakan layanan kesehatan dan nutrisi

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Anak-anak di tengah konflik di Yaman. Dana ke Yaman akan digunakan untuk menyediakan layanan kesehatan dan nutrisi.
Foto: reuters
Anak-anak di tengah konflik di Yaman. Dana ke Yaman akan digunakan untuk menyediakan layanan kesehatan dan nutrisi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Bank Dunia akan mengalokasikan dana sebesar 150 juta dolar AS atau setara Rp 2,17 triliun (dengan kurs Rp14.432 per dolar AS) untuk Yaman. Dana akan digunakan untuk meningkatkan akses ke layanan kesehatan dasar, nutrisi, air, dan sanitasi.

Dana yang disalurkan ke Yaman akan digunakan untuk menyediakan layanan kesehatan dan nutrisi penting bagi 3,65 juta penduduk di sana. Dana tersebut juga bakal dimanfaatkan untuk layanan air dan sanitasi 850 ribu warga lainnya. Akan ada pula anggaran pelatihan bagi 3.000 petugas kesehatan.

Baca Juga

Bank Dunia mengungkapkan jumlah korban meninggal akibat konflik Yaman yang berlangsung sejak 2014 telah mencapai 233 ribu jiwa. “Dengan setengah kematian disebabkan oleh kurangnya makanan atau akses ke perawatan kesehatan, serta kurangnya infrastruktur dasar untuk menyediakan layanan ini,” katanya pada Rabu (30/6) dikutip dari laman Al Arabiya.

Bank Dunia mengatakan dari total populasi Yaman yang mencapai sekitar 29 juta orang, 20 juta di antaranya mengalami rawan pangan dan berisiko kekurangan gizi. Dua pertiga penduduk di sana tidak mampu membeli makanan dan air serta layanan sanitasi yang cukup. “Lebih dari empat juta orang telah meninggalkan rumah mereka,” ucap Bank Dunia.

PBB telah menyatakan Yaman sebagai negara yang menghadapi krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Saat ini sekitar 80 persen warga di sana bergantung pada bantuan.

Konflik Yaman telah berlangsung sejak 2014. Hal itu bermula saat milisi Houthi merebut ibu kota Sanaa dan mulai memerangi pemerintah yang diakui secara internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement