Jumat 02 Jul 2021 10:42 WIB

Perusahaan Donald Trump Didakwa Kemplang Pajak

Kepala keuangan Trump Organization menyerahkan diri ke pihak berwenang New York

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump terancam digugat.
Foto: Reuters/Aljazirah
Donald Trump terancam digugat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perusahaan milik mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump beserta kepala keuangannya telah didakwa melakukan kejahatan terkait pajak. Trump menuding penyelidikan terhadap perusahaannya bermotif politik.

Seperti dilaporkan laman BBC, Allen Weissleberg menyerahkan diri ke pihak berwenang New York pada Kamis (1/7). Pria berusia 73 tahun itu merupakan kepala keuangan Trump Organization, sebuah perusahaan induk milik Trump yang mengelola hotel, klub golf, dan properti lainnya.

Baca Juga

Setelah menyerahkan diri, Weisselberg kemudian didakwa menyembunyikan pendapatan senilai 1,7 juta dolar AS. Jaksa menyebut skema 15 tahun membantu eksekutif menghindari pajak dengan memberikan manfaat, seperti uang sewa dan biaya sekolah, yang disembunyikan dari pihak berwenang.

Penyelidikan oleh Jaksa Distrik Cyrus Vance difokuskan pada apakah Weisselberg dan eksekutif perusahaan lainnya menerima manfaat seperti sewa apartemen atau mobil sewaan tanpa melaporkannya dengan benar pada pengembalian pajak mereka. Tuduhan yang diumumkan pada Kamis lalu termasuk penipuan pajak dan pemalsuan catatan bisnis.

Tim pengacara yang mewakili Trump Organization dan Weisselberg menyangkal semua dakwaan tersebut. Mereka mengatakan siap melawan tuduhan itu di pengadilan. Sementara itu, tidak ada tuduhan yang diajukan terhadap Donald Trump secara pribadi.

Pada Mei lalu, Kantor Jaksa Agung New York mengatakan sedang melakukan penyelidikan kriminal terhadap jaringan bisnis Donald Trump. Sebelumnya penyelidikan hanya dilakukan pada ranah perdata.

“Kami telah memberi tahu Trump Organization bahwa penyelidikan kami terhadap perusahaan tidak lagi murni bersifat sipil. Kami sekarang secara aktif menyelidiki Trump Organization dalam kapasitas kriminal, bersama dengan kantor jaksa distrik Manhattan,” kata juru bicara Jaksa Agung New York Letitia James, Fabien Levy, pada 18 Mei lalu.

Kantor James tidak memberikan penjelasan tentang apa yang mendorong perubahan dalam pendekatan penyelidikan atau mengapa memilih untuk mengumumkannya secara terbuka. Kantor jaksa wilayah Manhattan telah melakukan investigasi kriminal terhadap Trump dan perusahaannya, Trump Organization, selama dua tahun. James dan Jaksa Wilayah Cyrus Vance Jr. sama-sama berasal dari Partai Demokrat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement