REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak berwenang Ukraina menimbulkan kontroversi setelah merilis foto yang menunjukkan tentara wanita berbaris menggunakan sepatu hak tinggi atau heels. Pasukan wanita tersebut difoto saat sedang berlatih untuk parade militer.
The Guardian melaporkan, Ukraina sedang bersiap untuk menggelar parade militer bulan depan untuk menandai 30 tahun kemerdekaan setelah pecahnya Uni Soviet. Kemudian, Kementerian Pertahanan Ukraina merilis foto-foto tentara wanita yang sedang berbaris dengan sepatu hak tinggi hitam pada Jum’at (2/7).
“Hari ini, untuk pertama kalinya, pelatihan dilakukan dengan sepatu heels,” kata kadet Ivanna Medvid seperti dikutip oleh situs informasi kementerian pertahanan ArmiaInform.
"Ini sedikit lebih sulit daripada sepatu boot tentara tetapi kami mencoba," tambah Medvid.
Beberapa anggota parlemen Ukraina yang dekat dengan mantan presiden Ukraina, Petro Poroshenko muncul di parlemen dengan sepasang sepatu dan mendorong Menteri Pertahanan Ukraina untuk mengenakan sepatu hak tinggi ke acara pawai nanti. “Sulit untuk membayangkan ide yang lebih bodoh dan berbahaya,” kata anggota Partai Golos, Inna Sovsun.
Dia juga mengatakan bahwa tentara wanita Ukraina juga sama seperti pria, yaitu sama-sama mempertaruhkan hidup mereka. Karena itu, menurut dia, tentara wanita tidak pantas untuk diejek dengan menggunakan sepatu heels.
Sementara itu, Wakil Ketua Legislatif Ukraina, Olena Kondratyuk mengatakan, pihak berwenang harus secara terbuka meminta maaf karena mempermalukan kaum perempuan dan melakukan penyelidikan.
Ukraina telah memerangi separatis yang didukung Rusia di timur industri negara itu, dalam konflik yang telah menewaskan lebih dari 13.000 orang sejak 2014. Kondratyuk mengungkapkan bahwa lebih dari 13.500 perempuan telah berjuang dalam konflik saat ini.
“Lebih dari 31.000 wanita kini bertugas di angkatan bersenjata Ukraina, termasuk lebih dari 4.000 di antaranya adalah perwira,” jelas Olena.
Pilihan sepatu tersebut memicu aliran kritik di media sosial dan di parlemen, dan menyebabkan munculnya tuduhan bahwa tentara wanita Ukraina telah diseksualisasi. "Kisah parade dengan sepatu hak adalah aib yang nyata," kata komentator Vitaly Portnikov di Facebook.
Komentator lain, Maria Shapranova, menuduh Kementerian Pertahanan Ukraina sebagai seksisme dan kebencian terhadap wanita. "Sepatu hak tinggi adalah ejekan wanita yang dipaksakan oleh industri kecantikan," tulisnya.
n/Muhyiddin