REPUBLIKA.CO.ID, LUKSEMBURG -- Kondisi Perdana Menteri Luksemburg Xavier Bettel serius tapi stabil. Ia tetap berada di rumah sakit selama empat hari setelah sempat terguncang gejala Covid-19 usai terinfeksi virus tersebut pekan lalu.
Pemerintah Luksemburg mengatakan untuk sementara urusan negara akan ditangani Menteri Keuangan Pierre Gramegna. Meski Bettel masih mengoordinasikan sejumlah pekerjaannya dari jauh.
Bettell yang berusia 48 tahun mengalami kekurangan saturasi oksigen sehingga ia terpaksa tetap harus diobservasi selama akhir pekan. Perdana menteri itu juga mengalami gejala Covid-19 lainnya seperti batuk-batuk, pusing dan demam.
"Kondisi medis perdana menteri serius tapi stabil," kata pemerintah Luksemburg, Senin (5/7).
Sejak isolasi mandiri pada pekan lalu Bettel terus bekerja jarak jauh dan melalui video konferensi. Bettel sudah menjalani tes dan analisis medis selama 24 jam sejak Ahad (4/7) kemarin.
Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mendoakan agar Bettel segera pulih. "Berharap dapat melihat anda kembali sehat, untuk sementara, beristirahat dan jaga diri anda," cicitnya.
Kepala pemerintahan berusia 48 tahun itu mengumumkan ia positif Covid-19 usai menghadiri pertemuan Uni Eropa. Pertemuan yang dihadiri oleh 26 pemimpin negara anggota blok tersebut digelar selama dua hari. Awalnya ia hanya merasakan gejala-gejala ringan. Tapi pada Ahad kemarin ia dibawa ke rumah sakit.
Penyelenggara pertemuan Uni Eropa mengatakan mereka yakin dengan semua tindak pencegahan penularan virus telah diterapkan dengan ketat. Sejauh ini belum ada kepala pemerintahan atau negara lain yang dinyatakan positif.