REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Institut Penyelidikan Pengobatan (IMR) telah merampungkan kajian penggunaan Rapid Antigen Test mandiri dengan sampel air liur bagi tes Covid-19 yang mencapai tahap sensitivitas 90 persen.
Dirjen Kesehatan Kementrian Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah di Kuala Lumpur, Rabu, mengatakan kajian telah selesai dan perincian panduan penggunaan kit uji mandiri ini direncanakan selesai pada minggu depan.
"Dua ujian mandiri air liur telah selesai dikaji oleh IMR dan keduanya mempunyai sensitivitas melebihi 90 persen. MDA (Medical Device Authority) sedang merinci panduan penggunaan dan insya-Allah akan selesai Minggu depan," katanya melalui Twitter.
Pada Mei lalu, ujar Noor Hisham, terdapat dua perusahaan menawarkan kit ujian tersebut untuk dijual di farmasi setempat. Dengan penggunaan kit uji air liur tersebut, ujar dia, individu tidak perlu hadir ke fasilitas kesehatan untuk membuat tes bagi mendeteksi Covid-19.
Sebelumnya Menteri Kesehatan Malaysia Datuk Seri Adham Baba mengatakan Kementerian Kesehatan (KKM) akan memulai tes Covid-19 menggunakan sampel air liur (deep throat saliva) di beberapa rumah sakit pemerintah. Berdasarkan penilaian IMR cara ini mempunyai sensitivitas sebanyak 96.67 persen dan ketepatan 100 persen. Selain itu, kaedah persampelan itu selamat dan tidak invasif dibanding persampelan dengan kaedah "nasopharyngeal" serta "oropharyngeal" swab yaitu melalui hidung dan mulut.
KKM telah mendapat kelulusan secara prinsip daripada IMR untuk mengggunakan cara pensampelan air liur ini di fasilitas kesehatan yaitu rumah sakit pemerintah terlebih dahulu. Pensampelan Covid-19 melalui air liur ini juga akan mempercepat dan meningkatkan tes Covid-19, Adham mengatakan pensampelan menggunakan air liur itu bersifat "self-collected" yaitu dikumpulkan sendiri dan diprediksi menghemat penggunaan peralatan perlindungan diri.
Dia mengatakan pasien akan diminta mengeluarkan sendiri air liur ke dalam cawan spesimen dan cawan itu kemudiannya akan dihantar ke laboratorium untuk diuji. Adham mengatakan kaedah pensampelan menggunakan air liur itu sesuai bagi tes "Real-Time Reverse Transcriptase-PCR" (RT-PCR) Covid-19. Tes Covid-19 dengan menggunakan air liur telah dijalankan di beberapa negara dan terbukti lebih murah.