REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar dan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin pada Kamis melanjutkan pembahasan via telepon di hari kedua soal operasi dan keamanan bandara di ibu kota Afghanistan. Pembahasan dilakukan setelah penarikan pasukan NATO musim panas ini.
"Kami melanjutkan upaya kami untuk memberikan dukungan yang diperlukan untuk operasi tanpa gangguan di Bandara Internasional Hamid Karzai dengan pasukan kami setelah penghentian Misi Dukungan Tegas untuk keamanan dan kesejahteraan saudara kami di Afghanistan," kata sebuah pernyataan dari Kementerian Pertahanan Turki.
Menekankan peran Turki di Afghanistan selama dua dekade, kementerian Turki itu mengatakan bandara tersebut adalah satu-satunya pintu gerbang Afghanistan ke dunia. Bandara itu sangat penting bagi keamanan, perdamaian, dan kesejahteraan rakyat Afghanistan.
Percakapan via telepon ini adalah kelanjutan dari pembicaraan sebelumnya pada Rabu yang diklaim kementerian itu berlangsung secara "positif." Kedua pihak mengungkapkan bahwa mereka akan menangani situasi terbaru mengenai pengoperasian bandara Afghanistan itu dengan aman.