REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) mengatakan siap menyumbangkan vaksin Covid-19 ke India. Hal itu bakal dilakukan jika Washington telah mendapat lampu hijau dari New Delhi.
“Kami siap mengirimkan vaksin tersebut secepatnya ketika kami mendapat lampu hijau dari Pemerintah India,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price kepada awak media pada Selasa (13/7).
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden memang sedang membagikan 80 juta dosis vaksin Covid-19 dari persediaan domestiknya ke negara-negara di dunia yang membutuhkan. Vaksin tersebut telah diterima sejumlah negara seperti Pakistan, Indonesia, Nepal, Bhutan, dan Bangladesh.
AS juga hendak menyumbangkan vaksinnya ke India yang saat ini menempati posisi kedua sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Namun India belum dapat menerimanya. India telah memberi tahu Washington perlu waktu lebih lanjut untuk meninjau ketentuan hukum terkait dengan penerimaan sumbangan vaksin.
Ned Price mengamini soal prosedur hukum yang harus dituntaskan negara-negara penerima sumbangan vaksin. “Sebelum kami dapat mengirimkan dosis tersebut, setiap negara harus menyelesaikan serangkaian proses operasional, regulasi, dan hukum domestiknya sendiri yang spesifik untuk setiap negara. India telah menetapkan perlu waktu lebih lanjut untuk meninjau ketentuan hukum terkait penerimaan sumbangan vaksin,” ucapnya.
“Begitu India menyelesaikan proses hukumnya, sumbangan vaksin kami ke India akan diproses secepatnya. Kami perlu merujuk Anda ke Pemerintah India tentang status diskusinya dengan Covax, yang dalam hal ini, membantu memfasilitasi pengiriman itu,” kata Price.
Menurut Price, sejauh ini, sebanyak 40 dari 80 juta dosis vaksin telah disumbangkan ke berbagai negara di seluruh dunia. Hal itu menjadi bagian dari kontribusi AS untuk mengakhiri pandemi Covid-19.