Laporan tak manusiawi itu mengikuti laporan-laporan pemukulan, penyiksaan, dan tidak adanya makanan dan sanitasi pada tahun 2017 lalu. Amnesty mengatakan enam bulan pertama tahun ini pasukan penjaga pantai Libya yang didanai Uni Eropa telah mencegat 15 ribu imigran di laut dan memulangkan mereka kembali Libya. Jauh lebih banyak dibandingkan sepanjang tahun 2020. Organisasi itu mengatakan sekitar 6.100 orang dipindahkan ke kamp-kamp tersebut pada akhir Juni.
Walaupun faksi-faksi Libya yang berperang usai Moamar Gadhif jatuh sudah melakukan gencatan senjata sejak bulan Oktober lalu. Tapi kelompok-kelompok bersenjata masih berkuasa di lapangan dan menguasia sejumlah kamp-kamp imigran.
Sejumlah anggota parlemen Uni Eropa mendesak Komisi Eropa untuk berhenti mendanai penjaga pantai Libya. Mereka mengatakan Libya bukan 'negara yang aman' bagi imigran.