REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel sedang akan meningkatkan anggaran besar senilai miliaran shekel untuk mempersiapkan pertahanan dalam menghadapi Iran yang berpotensi memiliki senjata nuklir. Media Israel mengungkapkan, pada Rabu (14/7) pemerintah berusaha untuk meloloskan anggaran dalam beberapa bulan mendatang, dan diskusi awal telah dilakukan.
Selama diskusi itu, militer meminta miliaran shekel untuk mempersiapkan diri terhadap kemungkinan dampak dari pembicaraan nuklir AS-Iran yang sedang berlangsung di Wina. Pembicaraan itu bertujuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran (JCPOA).
Saluran TV Israel, Channel 12 mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya di lembaga keamanan Israel, menuduh mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengabaikan ancaman nuklir Iran. Netanyahu tidak mengalokasikan dana yang diperlukan untuk persiapan yang memadai dalam menghadapi Iran.
TV Israel memperkirakan bahwa, militer Israel perlu melakukan serangan terhadap Iran apabila pembicaraan nuklir yang sedang berlangsung tidak mencapai kesepakatan. Israel harus melakukan serangan jika mereka ingin membatalkan potensi Iran untuk memproduksi bom nuklir.
"Melawan ancaman terbesar Iran yang mempersenjatai diri dengan senjata nuklir, kami tidak punya pilihan selain untuk memperluas kekuatan kami, mengandalkan sumber daya manusia kami dan menyesuaikan kemampuan serta rencana kami," ujar Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz.