Sabtu 17 Jul 2021 11:16 WIB

Korsel Alami Lonjakan Covid-19 11 Hari Berturut-Turut

Lonjakan kasus Korsel didominasi transmisi di wilayah Seoul.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Indira Rezkisari
Warga mengenakan masker di Pasar Namdaemun, Seoul, Korsel, (13/7). Pemerintah Korsel sudah mengumumkan implementasi level 4 pembatasan jarak fisik akibat gelombang keempat virus corona di sana.
Foto: EPA-EFE/JEON HEON-KYUN
Warga mengenakan masker di Pasar Namdaemun, Seoul, Korsel, (13/7). Pemerintah Korsel sudah mengumumkan implementasi level 4 pembatasan jarak fisik akibat gelombang keempat virus corona di sana.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) telah melaporkan 1.455 kasus baru virus corona pada Sabtu (17/7). Kenaikan tersebut terjadi ke-11 berturut-turut dengan kasus Covid-19 di atas 1.000.

Dilansir dari AP, Sabtu (17/7), lonjakan mendorong pejabat Korsel memperketat pembatasan pandemi secara nasional. Angka-angka yang dilaporkan oleh Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea pada Sabtu (17/7) membawa beban kasus nasional menjadi 176.500, termasuk 2.055 kematian.

Baca Juga

Lonjakan yang memecahkan rekor sebagian besar didorong oleh transmisi di wilayah Seoul yang lebih besar. Seoul merupakan rumah bagi setengah dari populasi negara itu yang berpenduduk lebih dari 51 juta.

Pejabat di sini telah memberlakukan pembatasan jarak sosial terberat di negara itu. Isi kebijakannya melarang pertemuan sosial pribadi dengan tiga orang atau lebih setelah pukul 18.00, melarang pengunjung di rumah sakit dan panti jompo, dan menutup klub malam dan gereja.

Para pejabat Korsel juga mendiskusikan apakah akan memberlakukan batasan empat orang pada pertemuan setelah pukul 18.00 di semua wilayah di luar wilayah ibu kota untuk mencegah penyebaran virus. Mereka akan mengumumkan keputusan paling cepat pada hari Ahad.

Kematian dan rawat inap telah melambat dibandingkan dengan lonjakan sebelumnya di musim dingin setelah pejabat memusatkan pasokan vaksin terbatas ke kelompok berisiko tinggi, termasuk orang tua dan orang-orang dalam pengaturan perawatan jangka panjang. Namun, jumlah pasien Covid-19 dalam kondisi serius meningkat dari 14 kasus menjadi 185 selama 24 jam terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement