Jumat 23 Jul 2021 03:48 WIB

Varian Delta Ada di Air Limbah Sebelum Lonjakan Kasus di AS

Penelitian terhadap air limbah dipakai untuk menentukan klaster Covid-19 potensial.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi virus corona. Laboratorium di Missouri menemukan virus corona varian delta di fasilitas air limbah pada 10 Mei 2021, beberapa pekan sebelum kasus pertama terdeteksi di Amerika Serikat.
Foto: Pixabay
Ilustrasi virus corona. Laboratorium di Missouri menemukan virus corona varian delta di fasilitas air limbah pada 10 Mei 2021, beberapa pekan sebelum kasus pertama terdeteksi di Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang peneliti dari University of Missouri mendeteksi virus corona tipe baru (SARS-CoV-2) varian delta pada air limbah yang ada di laboratoriumnya beberapa pekan sebelum kasus pertama dilaporkan di Amerika Serikat. Profesor itu mengatakan, dia timnya awalnya mendeteksi keberadaan virus penyebab Covid-19 itu di fasilitas air limbah pada 10 Mei 2021.

"Satu pekan kemudian, kami menemukannya di empat fasilitas pengolahan air limbah yang berbeda. Sementara pada pekan ketiga, itu ada di mana-mana, di seluruh negara bagian, semua bagian yang berbeda,” kata profesor yang pemimpin studi, Marc Johnson, dilansir laman Fox News, dikutip Kamis (22/7).

Baca Juga

Penelitian air limbah selama ini telah dipakai sebagai bagian dari pengawasan untuk mendeteksi potensi munculnya klaster Covid-19 di perguruan tinggi, kota, dan komunitas. Johnson mengatakan, Bond Life Science Center adalah satu-satunya fasilitas di negara bagian yang menguji sampel air limbah.

Laboratoriumnya itu menerima sekitar sembilan galon air limbah setiap pekan. "Kami mendapatkan data dan biasanya dalam hitungan jam meneruskan data itu ke Departemen Kesehatan dan Layanan Senior dan pada hari berikutnya mereka mengunggah informasi itu ke semua departemen kesehatan daerah," kata Johnson.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement