REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan, pihaknya tak akan menerima tuntutan "keras kepala" Amerika Serikat (AS) dalam pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015. Terlebih, tak ada jaminan bahwa Washington tak akan meninggalkan pakta itu lagi.
"Amerika bertindak benar-benar seperti pengecut dan jahat," kata TV pemerintah mengutip Ayatollah Ali Khamenei, Rabu (28/7).
Khamenei menyebut bahwa AS telah melanggar kesepakatan nuklir ketika keluar tiga tahun silam. "Sekarang mereka secara eksplisit mengatakan bahwa mereka tidak dapat memberikan jaminan bahwa itu tidak akan terjadi lagi," kata Khamenei.
Dalam pembicaraan nuklir belum lama ini, menurut Khamenei, AS bersikeras menambahkan sejumlah kalimat yang semakin mengekang Iran. Ia menyebut, AS tak hanya ingin mengintervensi kesepakatan nuklir, tapi juga mengganggu pekerjaan rudal Iran dan masalah regional Iran.
"Jika kami menolak untuk membahas masalah itu, Amerika akan menuduh Iran melanggar kesepakatan nuklir dan mereka akan mengatakan kesepakatan itu berakhir," ujarnya.