REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI — Sebanyak dua warga China yang berada di Karachi, Pakistan bengalami serangan pada Rabu (28/7).
Menurut laporan, mereka diserang orang tidak dikenal menggunakan motor dan mengalami luka-luka.
Saat ini, dua warga China itu tengah dirawat di rumah sakit. Insiden terjadi hanya dua pekan setelah serangan serupa terjadi di sebuah bus yang membawa seorang insinyur asal negara berjuluk negeri tirai bambu itu di wilayah Kohistan, tepatnya pada 14 Juli.
Sedikit 13 orang, termasuk sembilan warga China tewas dałam insiden tersebut. Pada April lalu, insiden ledakan bom juga terjadi di sebuah hotel, di mana duta besar China berada. Empat orang tewas dalam insiden ini.
Pada 2019, orang-orang bersenjata menyerbu sebuah hotel mewah yang menghadap ke proyek CPEC, pelabuhan laut dalam di Gwadar yang memberi China akses strategis ke Laut Arab. Sedikitnya delapan orang tewas dalam insiden ini.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa insiden yang kali ini terjadi sebagai kasus yang ‘terisolasi’. Pihaknya memiliki keyakinan penuh bahwa warga China mendapat perlindungan layak dari Pakistan.
“Kami meyakini pelidnungan penuh pihak Pakistan terhadap warga China dan properti di Pakistan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, dilansir India Today, Rabu (28/7).
China merupakan negara yang menjadi sekutu dekat dan investor utama di Pakistan. Negara ini bahkan diketahui menggelontorkan dana untuk menciptakan, melatih, dan memperlengkapi dua Divisi Keamanan Khusus (SSD), Divisi Infanteri Ringan 34 dan 44 dengan masing-masing 15 ribu tentara Angkatan Darat Pakistan.
Sumber: indiatoday