REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) mengatakan mereka belum membuat keputusan mengenai latihan militer dengan Amerika Serikat (AS). Tapi Negeri Ginseng menegaskan latihan tersebut seharusnya tidak memicu ketegangan.
Hal itu disampaikan setelah Korea Utara (Korut) memperingatkan Korsel untuk tidak menggelar rencana latihan tersebut. Sebab, hanya akan merenggangkan kembali hubungan kedua negara.
Korsel dan AS rutin menggelar latihan militer, biasanya dilakukan pada musim panas dan gugur. Tapi Korut selalu mengkritik latihan tersebut dengan menggambarkannya sebagai persiapan untuk berperang.
Adik Pemimpin Korut Kim Jong-un dan pejabat partai berkuasa, Kim Yo Jong memperingatkan Korsel latihan militer itu akan merusak upaya membangun kembali hubungan kedua negara. Peringatannya disampaikan beberapa hari setelah dua negara Korea menyambungkan kembali saluran telepon yang diputus tahun lalu.
Kim Jong-un dan Presiden Korsel Moon Jae-in sedang berusaha memperbaiki hubungan kedua negara yang renggang. Mereka juga berencana untuk kembali menggelar pertemuan.